Saturday, February 05, 2005

Kejutan itu (aku)

Sebuah draft berisikan pengalaman pribadi penulis yang ingin di share ke pembaca, hanya untuk satu tujuan…berbagi kebahagiaan…

Udah 5 bulan kami pacaran. Jauhan. Satu di kota besar, satu lagi di kota kecil. Dari awal kita pacaran, kita udah komit, “rela pacaran jarak jauh” karena kita sudah punya visi dan misi yang kurang lebih sama. Jenjang pernikahan. Sebuah mitos yang nantinya umat manusia bakal ngalamin. Tapi emang, semua itu di tangan Sang Pencipta, jadi..belum tentu juga semua manusia bisa nikmatin yang namanya nikah, bahkan dengan orang yang kita sayangi…modal kita cuman 2, berdoa dan usaha…itu aja yang buat kita yakin, kita bakal dipersatukan nantinya.
Sekarang udah tahun 2005, gak terasa tahun bertambah terus. Bulan yang paling awal di tahun 2005 dan tahun2 sebelumnya adalah Januari. Bulan 1. Aku agak2 takut dibulan ini, apalagi waktu SMP, diceplokin telor, aer comberan, tepung terigu…yahh ulang tahun malah nyiksa. Bulan ini, sesuai dengan namaku, Yanuar…(hmm…dipikir2 namaku keren+berseni juga sih, hebat juga (alm) bokap ngasih nama).
Kemaren pas tahun baru, aku ketemu pacar aku. Emang sih, kita udah plan jauh2 hari untuk ngerayain tahun baru ini berdua, eh ada bancana di Aceh, bencana juga buat kita. Dilarang papa-nya Intan (Intan itu nama pacarku). Karena kita belum merid tapi udah pergi berdua2an jauh pula. Tapi aku dapet ilham, toh orang tua selalu bener…yaa akhirnya kita tahun baruan di kota besar. Jakarta. Kita juga udah puas kok, yang paling penting aku bisa liat Intan, n Intan bisa liat aku juga. Asal tau aja, Intan masih secantik sebulan yang lalu, 2 bulan yang lalu, bahkan awal kita ketemu Agustus tahun lalu.
Aku dan Intan jadi punya hobi baru, karaoke. Kita emang punya bakat di musik, tapi kurang dikembangin, kalo aku pikir musik itu untung2an, kalo untung bisa tenar, kalo ‘gak…ya busuk aja. Lagu favorit kita “She will be loved” dinyanyiin duet pake suara 1 dan 2, Peterpan, dan yang top 40 gitu.
Aku lahir di 2 tanggal. 7 dan 27. 2 bintang. Capricorn dan Aquarius, aku juga sebenernya bingung. Kalo aku jadi pejabat nanti, mana yang harus aku pilih, 7 atau 27. mau gak mau ya harus pilih 27, yang sesuai ama KTP dan ijazah2 ku. Tgl 7 biar aja Intan yang tau, dan temen2 deketku yang laen.
Waktu itu pagi2 bener udah ada yang sms, pacarku, ngasih perhatian yang gak ada bosen2nya buat aku, setelah itu kakaknya Dina. Bahkan ibu dan adikku aja tidak “ngeh” aku berulang tahun hari itu, orang2 dikantorku apalagi…merea gak ada yang peduli.
Bagiku sms dari orang2 yang kusayang sudah lebih dari cukup. Aku jadi makin bener2 sayang sama Intan.
5 hari setelah tgl 7, aku berangkat ke kedua kalinya ke kota besar, didalam bulan yang sama. Aku harus “meeting”, dengan orang2 seIndonesia, seprofesi, senasib denganku. Namun semengatku ke kota besar malah bukan untuk “meeting”, tapi untuk ketemu Intan. Sehari dua hari jadwal meeting sangat membosankan, dari pagi hingga malam larut, padahal kontribusiku sama sekali tidak ada, diantara ribuan orang itu aku hanya ber-sms dengan Intan. Wartel pun tiada. Aku sedih sekali deh. Waktu untuk Intan tidak ada, apdahal tempat aku menginap dan tempatnya bekerja tidak jauh. Satu, dua, tiga hari akhirnya waktu meeting usai, semua kembali ke habitat-nya masing2, sementara aku ingin bertemu dengan Intan-ku, pacarku yang kusayangi. Jadilah aku naik taksi biru ke rumahnya.
Sesampainya disana, aku diberi pisang goreng. Aku diijinkan solat. Aku merasa bagian dari keluarga. Aku sayang Intan. Keluarganya ramah sekali padaku, aku sampai terharu. Mamanya Intan memberikan bantal untuk aku tiduran. Aku serasa dirumah sendiri.
Intan cantik hari itu, walau hanya pakai kaos dan celana pendek dan tak ber-make Up, aku ingin sekali menatapnya, aku kangen Intan.
Kemudian kami pergi ke sebuah resto langganan kami berdua (baca:Hema), saat berada di taxi aku tertidur, tapi sekarang aku tidak sendiri lagi, ada belahan jiwaku disampingku, aku bersender dipundaknya. Nayaman sekali, lagi2 aku tertidur. Aku ingin sekali ia menjadi istriku kelak. Aku tertidur, aku letih. Sudah 2x aku tidur.Keblug. mungkin itu yang diucap oleh Intan dalam hatinya. Sementara Intan selalu sms-an, entah dengan siapa, aku tak peduli, aku ngantuk…ZZzzzzz………..
Sesampainya disana….SURPRIIIIIISSSSSSEEEEEE !!!!!!
Pelan sekali suara itu, tapi aku terkejut. Surprise itu untuk aku. Wah..wah…aku terperanjat, mereka temen2 Intan. Aku kenal, aku tergagap, aku senang sekali. Aku tidak pernah diperlakukan seperti ini, aku menatap Intan…dia menatapku, “Selamat Ulang Tahun ya…” aku mencium pipinya yang tembem dan merah karena flek jerawat. “Makasih….” Aku masih tergagap…aku terharu untuk kesekian kalinya. Kami makan, bercengkrama…lalu Intan flash back, menceritakan semua persiapan rencana itu, dari nol sampai sebegini mewahnya…setelah itu silih berganti teman2ku yang lain berdatangan, bahkan yang dari Bogor pun hadir. Intan…aku sayang kamu…gak ada yang menggantikan dia dihatiku….
Bertemu dengannya memang tidak akan pernah puas, esok harinya aku harus kembali ke kota kecil lagi, bekerja lagi. Aku dibekali kentang pedas oleh mamanya. Temanku menikmati indomie telor buatan ibu kost, lagi2…aku harus bersedih, kembali ke habitat, dan menjalani Long Distance Relationship…untungnya Intan dan aku punya kesamaan, hampir dalam berbagai hal. Walau hanya harus mendengar suaranya lewat udara, atau membaca tulisannya di sms…Intan sudah menjadi bagian hidupku yang tak terpisahkan.
Aku bekerja giat, begitu juga Intan disana, tak kenal lelah. Kami juga tak kenal lelah untuk saling berbagi cerita setiap harinya. Sehari, dua hari, seminggu…dan aku tersadar….ulang tahun ku yang kedua! Asik nih, ulang tahunku yang kedua pasti banayk yang ingat.
Menjelang hari itu aku bersitegang dengan Intan, hanya karena salah paham, soal uang…aku berujar dalam hati…dia tak ingat ulang tahunku, malam itu aku melewati ulang tahunku bersama teman2ku..tapi ternyata Intan ingat ulang tahunku, ia menelpon jam 12 tengah malam tgl 27…aku sayang sekali dirinya…
Tepat tengah hari esoknya, ada kiriman untukku, bisa ku tebak..hadiah lagi untukku dari Intan. Sekarang teman tidurku bertambah lagi menjadi 4, semuanya mengingatkanku pada Intan, aku senang sekali…dia selalu mengerti aku, oh Tuhan…katakan padanya, aku sangat bersyukur mengenalnya, menjabat tangannya bahkan dapat menciumnya…
Hari ini aku dikejutkan lagi oleh sebuah karya yang diperuntukkan padaku, Intan merangkum aku dalam sebuah tulisan, 32 halaman ketikan. Aku sungguh terharu. Aku selalu membayangkan jika kelak ia menjadi istriku nanti, aku hanya bisa diam seribu bahasa membaca karyanya didepan layar monitor, aku terharu untuk kesekian kalinya….
Jika aku mengingat bebrapa waktu dahulu, waktu itu ayahku meninggalkan dunia ini, sementara aku belum kenal dengan dunia. Aku berjuang. Aku belajar. Aku bergaul. Rasanya aku tidak percaya aku masih bisa hidup, dengan segala kecukupan. Dengan segala kenyamanan yang ada. Aku tidak lepas dari segala bantuan, segala uluran tangan, segala belas kasih, namun lepas dari itu, aku yakin aku bisa.
Aku ingin Intan, dan aku bisa selalu seperti sekarang ini, dan sebelum2nya samapi akhir nanti. Aku ingin sekali berbagi cerita ini kepada semua orang, kepada dunia…bahwa aku memiliki cinta, cinta yang belum tentu orang lain miliki, artis miliki, presiden miliki…aku merasa inilah cinta, cinta yang sebenar-benarnyanya……
Intan, jikalau telah datang…waktu yang dinanti, ku pasti bahagiakan dirimu seorang….
Kuharap dikau sabar menunggu….ku pasti akan datang….untukmu….

(tanpa pengeditan)
22:45
30 Januari 2005
Yanuar Prayudi


pS : neng, kalo agak2 jayus…aa minta maap aja yahh, a cuman pengen bikin neng senyum aja, kalo neng-nya seneng…ya aa juga seneng sekali, neng…will you marry me?


0 Comments:

Post a Comment

<< Home