Falling Hearts: my favOrite singer

Wednesday, February 09, 2005

my favOrite singer

"...i don't mind spending everyday...out of my corner in the pouring rain, look for the girl with the broken smile..." lagu ini yg dinyanyiin secara live tadi malem sekitar jam 12:30...tapi bukan maroon 5 yg bawain, melainkan aa yg nyanyi sambil gitaran lewat handphone...aku cuma bisa senyum selama lagu itu dinyanyiin dengan full version, dan ini udah ketiga kali-nya aa nyanyi sambil gitaran untuk aku...sampe terharu deh...terkadang emang gak abis pikir, kesampean juga ngebayangin punya cowo yg bisa nyanyi...dan bukan karena disini aa itu seorang yang spesial buat neng...but honestly, he really has a wonderful voice, makanya gak heran kita seneng banget karokean nyanyi berdua pake suara 1 dan suara 2...walaupun terkadang neng malu ndiri, karena keseringan fals-nya dan gak tau lagi berada di range suara 1 atau 2...hehehe, maklum neng kan katanya berjenis suara layaknya bas betot...makasih ya a, udah mau susah payah nyanyi untuk neng...sampe kadang a keselek nahan2 suara supaya gak bangunin kamar sebelah, keep on rockin' huny :D

0 Comments:

: Name: bHotidhuY; Location: Jakarta, Jambi, Indonesia

married couple with lots of differences..black and white,jambi and jakarta,foods and cellular,marketing and engineer,ambitious and easy going, fussy and silent,and much more...but we have one commitment, one mission, one vision, and one love to reach our dreams.....

View my complete profile

Free Hit Counter

.:I do Love yOu:.

Paradigma baruku.. Atau pendewasaanku.. Dan aku bertanya padaku.. Aku yang baru... Kebekuan hatiku.. Teruraikan tanpa alasan.. Bahkan nilai-nilai yang telah kukumpulkan.. Hal yang menyempitkan pandanganku.. Gugurkan seluruh perihalku.. Selembar kertas putih dengan torehan titik hitam, Dahulu kan kulihat hanya titik hitam.. Bukan itu yang kuinginkan.. Lalu apakah aku bersalah.. Untuk menentukan.. Untuk melihat.. Dominasi putih dalam mataku.. Dan hitam itu paradigma laluku.. Yang menyempitkan pendirianku..
(Paradigma)

Saat kegelapan menyelimuti.. Aku hanya dapat mencinta.. Kala terang menghampiri.. Aku tak cukup akan cinta.. Jika satu tambah satu adalah dua.. Perasaanku tak inginkan itu.. Bila satu tambah satu adalah Satu.. Logikaku tak menerima itu.. Cinta tak memiliki satupun alasan.. Sementara dengan logika terdaftar sejumlah jawaban.. Dimana harus kutempatkan keduanya.. Bahkan mereka tampak bagai minyak diatas air.. Berbuih tergenang.. Mencoba menyatu.. Tapi terpisahkan.. Ada hal yang membuatnya sama.. Zatnya tercipta sebagai cair.. Sekalipun massa jenisnya tak bertemu.. Mereka bergulir.. Bersamaan... Bermuara... Dihilir yang sama....
(Cinta itu...)

Jika ada hal yang dapat mengubahku.. Mungkin cinta adalah jawabannya.. Jika ada cinta yang dapat meyakinkan aku.. Mungkin dia adalah cinta itu.. Rasa tak pernah hidup dalam relung yang sama.. Apa yang telah hilang tak kan terganti.. Setelah masa habis mengenang patah.. Aku mencoba namun pupus dan menjauhi diri.. Patah asaku menanti getaran itu lagi.. Mungkinkah kan datang kembali.. Lalu aku merasakan hal yang tak biasa.. Sekalipun bukan getaran yang kuharapkan.. Ia menggenggamkan simpati rasaku.. Ia menalikan kasih dalam hatiku.. Ia menanamkan cinta dalam jiwaku.. Lalu meluruhkan semua penantianku..
(Januari)

Manusia berfilosofi.. Dalam hidup selalu ada penentuan.. Bahkan sebuah karya dapat terwujud.. Terkumpul sebelumnya dalam pikiran.. Apakah aku butuh kepintaran.. Atau keteraturan.. Apakah aku butuh latar belakang.. Atau masa depan sekalipun.. Apakah aku butuh kesempurnaan.. Dan itu tidaklah abadi.. Ketidaksengajaan menjadikan keajaiban.. Bahkan ia tak memiliki sisi harapanku.. Lalu apakah bukan dia.. Sedangkan jiwanya bertemu dengan jiwaku.. Sedangkan asanya terpatri dalam ingatanku.. Adalah dia untuk saat ini.. Dapatkah untuk hidupku...
(..Sempurna..)

Banyak cinta menyapaku, Yang dahulu enggan kutemui.. Hidupku termakan waktu.. Mereka hanya datang kemudian pergi.. Aku ingin merasakannya kali ini.. Kutemui hari demi hari, Keyakinan itu tak kunjung mengahmpiri.. Menyakiti untuk sekian kali.. Apakah benar Tuhan mengantarkan.. Sementara aku hampir menjauh.. Kala sekali ini datang kembali, Bahkan tidak dalam pesona yuang kukira.. Lalu aku tersenyum memikirkannya.. Kemudian tertawa membayangkannya.. Jiwaku senyaman surgawi bersamanya, Ruh ku bahkan memilihnya.. Mengapa ada yang mengganggu inginku.. Menahan asaku dan membuka seluruh inderaku.. Aku kini takut merengkuhnya.. Sekalipun ia mencoba menggapaiku.. Tuhan... Ia bukan milikku Akankah Kau mengizinkannya untukku...
(..Aku ingin..)

Tuhan apa benar cinta datang karena rasa.. Dan getaran adalah jawabannya.. Tuhan apa salah aku mencinta.. Bahkan jiwaku tenang tak bersungut.. Haruskah rasa itu hadir kembali.. Memenuhi ragaku.. Menyelimuti jiwaku.. Sedangkan aku damai dengan tuturnya.. Liat dengan sikapnya.. Aku hanya ingin mencinta.. Sekalipun dengan rasa yang berbeda...
(..Dia..)