Friday, September 06, 2013

Saat Kyan Tidak Mau di tinggal di Sekolah

Hello world!
rasanya sudah setahun lebih ga pernah nulis lagi di blog ini, mungkin karena sekarang pekerjaan mama sudah ga memungkinkan lagi untuk spare time nulis, plusss kalau udah dirumah keburu sibuk ngurus Kyan & Eno

tapi hari ini, mama bener2 pengen banget nulis, mungkin karena rasanya udah hampir ke ubun2 ya, dan karena mungkin cuma dengan nulis yang mungkin bisa mengurangi kegalauan ini, akhirnya yaa disempetin deh curhat dulu di sore hari ini

sebenernya semua bermula dari Kyan masuk sekolah SD,
yup, ternyata anakku yang cantik itu tau2 udah kelas 1 SD aja, fyuhhhh....ga kerasa emang, perasaan baru kemarin pilah pilih playgroup untuk dia, dan kemudian pilih TK buat dia, sekarang kembali pilih SD untuk dia

ada cerita yang ter-skip memang, dari sejak Kyan PG di Al Azhar, kita memang tidak memutuskan untuk melanjutkan Kyan lanjut disana, reasonnya cukup banyak sih,
1. Waktu daftar ulang bentrok sama kelahiran Eno waktu itu, dan deadline pembayaran kayaknya gak kekejar untuk dipaksain
2. Daftar ulang dari PG ke TK ternyata cukup mahal hikss...12.5jt dan menurut kita kayaknya gak worthed2 amat melihat jenis2 sekolah TK lainnya masih ada yang lebih murah dari itu
3. AL Azhar masuk area Bekasi, dan sepertinya kita mau memulai untuk menyekolahkan Kyan di Jakarta supaya bisa dapat quota sekolah negeri di Jakarta

that's why kita sempat survey2 lagi TK untuk Kyan, dan terpilihlah TK Islam Baitussalam di Billy Moon Pondok Kelapa
Overall aku merasa apa yang diajarkan dan diterapkan disana sama percis kok dengan di Al Azhar, cuma mungkin Al Azhar menang di brand aja hehehe, dan yang terpenting, untuk uang masuk dan SPP masih sesuai kantong kita yang sudah beranak 2 ini :)

Kyan mulai sekolah di TK A dan she's very enjoying her moment in kindergarten, terbukti dia bahkan lebih berprestasi disana, sering diikutsertakan lomba2, dan alhamdulillah selalu menang, makanya kita jadi punya banyak koleksi piala gitu di rumah,
tapi sepertinya Kyan mulai menampakkan perubahan sejak naik ke TK B, Kyan yang tadinya selalu ceria, riang, pemberani, dan percaya diri, tiba2 jadi melempem....kalau lomba2 keliatan gak PD-nya, harus selalu nempel sama mama, dan alhasil yaaa Kyan mulai tidak lagi dapat piala2

tapi waktu itu tampaknya kita ga sampe kepikiran apa yang sedang dialami sama Kyan, krisis apa yang lagi dia hadapi....karena sampai saat itu Kyan tampak masih mau sekolah, masih mau main dengan teman2nya, dan hasil2 pembelajaran selama di kelas juga tampak baik2 aja,

sampai tiba waktunya kemarin kita memilihkan sekolah SD untuk dia, emang sih...dari awal dia udah sounding kalau dia mau SD Negeri 03 Pondok Kelapa, tempat dimana target teman2nya akan pindah,
cuma kita kuatir kalau Kyan itu gak bisa masuk negeri dikarenakan umurnya yang masih belum genap 6th bulan Juli 2013, jadi kita dari awal juga udah sering ngasih tau dia kalau dia akan kita carikan sekolah swasta

pilah memilah, kita temukanlah SDIT Al Muhajirin-Pondok Kopi, yang lokasinya sudah sangat sesuai menurut kita, gak begitu jauh dari rumah, banyak jalan tikus menuju kesana andaikan disaat2 macet tak terduga, biaya sekolah yang middle alias gak mahalnya menggila, ada dilingkungan komplek jadi tampak aman, dan suasana kelas yang keliatannya nyaman (1 Kelas 28 Siswa dengan 2 Guru)

dan eng ing engggg....saat hari pertama masuk sekolah, tiba2 Kyan gak mau ditinggal sama kita, tangannya erat2 memegang tangan mama dan nangis kalau mama makin berusaha melepaskan dia, bahkan semakin hebat kita berusaha melepas, semakin hebat tangisannya dan ditambah adegan drama melantai sambil gelepar2...Ya Allah,,,,ada apa ini dengan anakku :( :( :(

alhasil selama seminggu sekolah, mama harus selalu ada di samping kaca kelas, dan dia akan terus menerus menengok keluar untuk memastikan kalau mamanya ada disamping kelas, fyuhhh
kita sering bertanya2, apa ini cuma karena adaptasi terhadap lingkungan baru, soalnya kan emang kemarin dia 2 th di TK Baitussalam dan temannya itu2 aja, begitu tiba2 dia harus ke SD baru, dia dihadapi dengan suasana baru, lingkungan baru, guru2 baru, teman2 baru...apakah seberat itukah yang ditakutkan Kyan?

dan tangisan itu masih terus berlanjut setelah 1 bulan sekolah, hiksss.....
jujur aja, setiap pagi itu mama stress dan rasanya emossiiii banget kalau melihat Kyan seperti itu, syukurnya stok sabar masih banyak, dan semoga gak pernah habis, jadi yaa...biarpun rasanya gregetan liat drama tangisan tiap pagi, mama masih bisa bertahan untuk tegas selalu meninggalkan Kyan disekolah

rasanya berbagai cara sudah kita coba lakukan, menjanjikan dia reward or hadiah kalau sekolah tidak nangis, tapi ternyata gagal juga karena pernah sehari dia mau dilepas tanpa nangis dan malamnya mama kasih hadiah, besok dia nangis lagi
trus dongeng tentang suasana sekolah setiap malam, tentang tokoh karangan mama "kiki dan wiwi senang ke sekolah" tampaknya masih belum berhasil juga, besok pagi pas sampe di sekolah, ya tetep aja nangis....
sampai2 mama sudah membuat perjanjian sama Kyan, kalau Kyan tidak nangis mama pasti malam akan cerita dongen Kiki & Wiwi, tapi kalau Kyan masih nangis, ya gak akan ada dongeng Kiki & Wiwi
so...suatu malam dia menagih dongeng Kiki Wiwi padahal paginya dia masih nangis, yang ada Kyan ngamuk hebat lagi percis kayak disekolah, duhhh rasanyaa....malam2 harus menghadapi anak nangis, nendang2 pintu kamar, dan berteriak2 minta diceritain, tega gak tega...
tapi aku masih bersikukuh untuk tetap ga nyeritain dia, aku masih berpikir harus tetap ada reward dan punishment....yaah, dengan derai air mata dia tetap maksa dan berteriak2 "ceritain, ceritain, ceritain", mama tetep lempeng dan nyuekin, trus pergi dari kamar biar gak makin emosi, kali itu giliran papa yang turun tangan handle Kyan
tampaknya setelah dibisikkan kata2 motivasi sama papa, akhirnya dia diam juga, dan lama kelamaan ketiduran, mungkin karena capek juga tuh nangis lama banget

akhirnya kemarin kita coba konsultasi ke psikolog anak di Klinik Tumbuh Kembang Ramaniya Bidakara,
pertama2 kita di kasih sesi tanya jawab dan cerita panjang lebar tentang Kyan, trus sesi kedua Psikolognya observasi Kyan, dan dari hasil observasi secara perkembangan motorik, sensorik, dan daya tangkap terhadap lingkungan, sebenarnya Kyan sudah sangat bagus, namun memang kelihatannya dia belum menemukan "Konsep Diri", yang akhirnya membuat dia tampak tidak percaya diri dalam hal melakukan apapun, hal2 itu dilihat dari setiap dia ditanya, dia akan selalu melirik ke mamanya, selalu nempel dan gak berani melakukan yang diinginkan kalau gak ditemani mamanya, dan bahkan melakukan rengekan kalau terlihat kita memaksakan sesuatu sama dia, jadi kayaknya dia merasa dia itu "tidak bisa" dalam pola pikirnya untuk melakukan sesuatu, thats why dia keliatan ga PD
trusss kalau kata psikolog, hal ini kalau dirunut2 kebelakang, sepertinya karena histori sebagai anak pertama, dimana dia biasa selalu menjadi raja awalnya, tiba2 ada pesaing ulung yaitu adiknya (Eno), yang mungkin tanpa sadar mama dan papa, or orang2 disekitarnya selalu meminta dia mengalah terhadap adiknya, even dia salah atau benar, dan ternyata itu gak boleh loh...kita harus tetep fair, case per case kalau menyuruh anak mengalah, jadi gak harus melulu kakak mengalah thdp adik, kalau emang adik yang salah, ya adik yang harus mengalah sama kakak....hmmmmmm

yang kedua, dulu selama dari PG dan TK A emang dia dianterin dan ditungguin sama mbak'nya, anyway kita dulu punya 2 mbak menginap, satu untuk Kyan dan satu untuk Eno, cuma yaa karena gak pernah bisa akur, akhirnya kita memutuskan 1 mbak menginap, dan 1 mbak Pulang Pergi aja
dan emang yang akhirnya dikorbankan untuk tidak ada mbak lagi ya Kyan, yaa karena kita berpikir Eno masih lebih butuh mbak karena umurnya masih kecil, sementara Kyan sudah tampak bisa lebih mandiri tanpa Mbak
tapi ya lagi2 kata psikolog, ini juga salah satu pemicu bentuk protes dan tantrum dia saat ini, dimana ada hal yang merasa "dihilangkan" dari kehidupan dia, yaitu mbak yang selalu menemani dia, dan sekarang hanya ada mbak yang menemani Eno, alhasil...emang sejak gak ada mbak, dia ga pernah mau pulang ke rumah dari sekolah, setiap dijemput kakenya, Kyan prefer pulang ke rumah Kake/Nene karena mungkin dia merasa gak diperhatiin "lebih" kalau di rumah
trus aku kasih pertanyaan, tapi...sejak di TK B dia gak apa2 kok kita tinggal tanpa ada mbak,,, kenapa tiba2 di SD baru ngamuknya ya?
ya jawabannya simple, karena peralihan dari TK A ke TK B dia ga mengalami perubahan lingkungan dan teman2, sementara begitu pindah ke SD, semua berubah total

dan analisa lain dari psikolog, Kyan juga terbatas lingkungan pertemanannya, selama ini cuma teman sekolah aja, gak punya teman2 or bersosialisasi di lingk lain, seperti ikut TPA, les, or main sama teman2 rumah, dan lagi2 hal ini harus kita akui karena keterbatasan kita sebagai orang tua bekerja, hal itu memang tidak bisa kita lakukan
karena kalau mau ikut les, dll, berarti harus ada orang lagi yang nganter2, dan mengandalkan kake rasanya juga gak mungkin, fyuhhhh, makin dipikirkan makin stress rasanya.....

saran dari psikolog sih ada Behaviour Therapy, dilakukan seminggu 2x, tapi papa masih berpikir untuk melakukan terapi dari lingk rumah dulu, coba untuk 1 bulan ke depan melakukan hal2 yang bisa kita lakukan dulu sebagai orang tua untuk memperbaiki sikap Kyan yang seperti itu

well, akhirnya kita memutuskan untuk mengambil mbak menginap lagi, dengan harapan Kyan bisa merasa ada lagi orang yang siap sedia selalu menemani dia di sekolah dan dirumah untuk belajar dan bermain, dan harapannya pelan2 dia akan mulai berani lagi ditinggal sendiri sampai pada waktunya
tapi saat mbak datang, Kyan sudah menunjukkan sikap penolakan :( gak mau salaman sama Mak Eni (panggilan mbak baru yang ternyata sudah cukup berumur, dengan 6 anak dan 7 cucu)
bahkan gak mau duduk di mobil berdekatan dengan Mak Eni kalau pas berangkat sekolah, sementara kita sampai saat ini masih sabar dan sabar untuk selalu memotivasi dia, bahwa Kaka Kyan berani disekolah, Kaka Kyan sekarang ada yang nungguin, kalau Kaka perlu apa2, nanti Mak Eni akan selalu ada duduk di area penunggu, Mak Eni pun tampaknya cukup concern untuk terus berusaha mendekati Kyan, setelah mengalami penolakan2 dan cuekan2 (duh kasian juga sih), tapi emang kita sebagai orang dewasa yang harus bisa berusaha mengerti anak2 ya, walaupun itu sulit sekalipun.....

hari ke-2 Mak Eni ada dirumah, selepas mama pulang kerja, masih tampak Kyan belum menegur Mak Eni, sampai akhirnya mama berusaha untuk memancing Kyan bercerita tentang Strawberry Shortcake, dan Mak Eni memang terlihat antusias juga ingin tau, akhirnya mama bilang sama Kyan "Kaka kasih tau Mak Eni dong, siapa aja temen2 Strawberry, kan dia belum tau", pelan2 Kyan akhirnya cerita teman2nya si Strawberry, ada Plum Pudding, Lemon Meringue, Orange Blossom, dan Blueberry Muffin....hmmm mulai keliatan ada interaksi nih pikirku....sampai akhirnya mama keburu ketiduran duluan pas ngedongengin Kiki & Wiwi, ternyata Kyan masih belum tidur dan kalau kata bibi dia lapar dan minta makan, selama makan keliatannya mulai mau ngobrol sama Mak Eni,
dan Surprisenya pagi2 saat mama bangun, tiba2 ada tulisan Kyan di Whiteboar seperti ini.....


senyum2 sendiri, dan terharu juga....beneran nih Kyan nulis ini, antara percaya gak percaya apa benar Kyan sudah mulai menunjukkan perubahan drastis :)
dan saat dibangunkan pagi, dia tampak ceria, mandi ga merengek minta dimandiin mama, berangkat ke sekolah dengan mudahnya, dan pas sampai sekolah......

Jeng jeeeengg.....tangannya masih memegang erat tangan mama dan gak mau dilepas, bahkan ga mau bergabung dengan barisan teman2nya, makin berusaha mama lepas, ya makin dia pegangan erat, yahhhhh masih sama juga ternyata, hikss hikss.....dan again rasanya emosiku kembali naik puncak, tapi masih untungnya ga pake meledak, thanks God guru2 disana juga mau bekerja sama kalau waktunya mama mulai ingin melepas Kyan, akhirnya dengan bantuan bu guru, kyan berhasil dilepas, dan dia gantian nempel sama gurunya...ada sih perubahan sedikit, hari ini dia gak menangis, cuma masih susah untuk ditinggal

mudah2an adaptasi yang sulit ini hanya butuh waktu, dan terus menerus menunjukan progress ke arah yang lebih baik,

Ya Allah, ternyata ujian kenaikan kelas ini masih belum berakhir, dan mungkin aku masih harus terus banyak bertanya, sharing, membaca berbagai macam artikel kasus anak susah ditinggal disekolah, tampaknya kalau cerita2 ke beberapa teman, dan baca2 dari hasil googling, apa yang dilakukan Kyan terlihat common karena banyak juga anak2 yang seperti itu, tinggal masing2 harus cari cara mana yang paling tepat sebagai solusinya, karena masing2 anak itu unique

diskusi dengan papa hari ini, dia memberikan 2 opsi :

1. Tetap memaksa Kyan sekolah dengan Mak Eni masih menemani dan mungkin tambahan Ojek untuk Jemputannya (karena ternyata tadi siang Kyan tetap ga mau pulang ke rumah kalau kakenya yang jemput, alhasil hari ini dia pulang lagi ke rumah neneknya)

2. Berhenti Sekolah, delay sampai dia mau sendiri, dan memberhentikan Mak Eni

Mama prefer untuk memilih no. 1, karena mama yakin Kyan pasti berani ke sekolah suatu hari nanti, dan mama masih belum mau menyerah untuk membangkitkan semangat Kyan ke sekolah dan meyakinkan dia bahwa tidak ada yang perlu dia kuatirkan dan takutkan di sekolah,
karena kalau bukan terus kapan lagi,, pasti nanti ada caranya......
semoga Allah akan memberi jalan baik untuk mama, papa, dan Kyan juga tentunya, amien













1 Comments:

Blogger mommyummy said...

hai mba..salam kenal..

lg cari2 review sekolah jadi nemu blognya.

gimana kelanjutan kyan skrg mba? kebetulan rumahku sangat dekat dengan sdit al muhajirin, malah tinggal lompat aja :)kl mau kesana hehe

9:29 AM  

Post a Comment

<< Home