Kyan, kamu sakit apa nak?
Hari ini sudah 7 hari sejak kaka panas Selasa tanggal 18
Maret 2014
Sebenarnya Jumat 14 Maret Kyan awal mengeluh itu sakit
perut, karena mama kuatir senin Kyan mau UTS, jadi Kyan mama bawa berobat ke Hermina
dan cari rekomendasi Dokter Anak Sub Spec Gastro (Pencernaan), dan Kyan pun di
refer ke Prof Agus Firmansyah
Dari pemeriksaan Prof Agus, Kyan masih di diagnosa awal hanya
sakit perut karena mungkin lambungnya sensitive aja, kaka dilarang makan yang
pedas2 lagi, dan harus mulai mengurangi makan Mie, dan Teh Manis kesukaannya,
kita pulang dan dikasih obat untuk 5 hari ke depan
Prof Agus bilang, kalau sampai 5 hari ke depan masih belum
ada perubahan, Kyan langsung dijadwalkan USG Abdomen hari Selasa 18 Maret
Senin, dan selasa pagi, kaka masih terlihat sehat, mengikuti
UTS di sekolah, dan main seperti biasa
Sampai pada akhirnya Selasa sore jadwal USG Abdomen ke Prof
Agus, dia mulai terlihat lemah, dan lesu, badannya mulai demam, dan mengeluh
sakit di lehernya
Mama perhati2kan ternyata ada seperti benjolan di leher
kanan kaka, jadi saat itu juga, sambil niat awalnya konsul hasil USG kaka, mama
juga menceritakan gejala yang dirasakan kaka hari itu, demam+muncul benjol di
sekitar leher
Alhamdulillah hasil USG kaka bagus, jadi Prof Agus mulai
memeriksa benjolan disekitar leher kaka, selama proses pemeriksaan, kaka cm
bisa menangis karena menurutnya benjolan itu jika tersentuh sakit sekali,
apalagi di raba2 dan dipegang2 oleh Dokter, kaka makin tegang dan menangis
Mama pikir apa iya kaka gondongan lagi (parotitis),
sementara dulu tahun 2012 kaka dan mama bareng2 sudah terkena gondongan
Tapi kalau kata Prof Agus itu bukan Gondong, karena kalau
gondong bengkaknya tidak seperti itu, itu adalah pembengkakan kelenjar getah
bening, lalu kaka dikasih resep dan dibolehkan pulang
Besoknya kaka masih demam dan suhunya naik turun, sementara
bengkak dileher tampak makin membesar, sampai akhirnya hari kamis malam pun
kondisi kaka malah tampak makin buruk
Suhu badannya panas, benjolannya terlihat makin besar,
membuat mama dan papa kuatir
Akhirnya kita memutuskan membawa kaka lagi ke RS, karena
pikirku panas sudah 3 hari, mungkin baiknya periksa cek darah
Pulang kantor jam 9 malam, kita langsung bawa kaka ke
Hermina Bekasi, karena sudah tidak ada Dokter anak yang praktek, terpaksa kita
bawa ke UGD
Syukurnya Dokter jaga malam itu temen SMA mama dan papa
yaitu Dokter Indah, Dokter Indah periksa kaka dan berdasarkan cerita yang sudah
kita utarakan, akhirnya kaka diperiksa darah malam itu
Hasil lab keluar sekitar jam 1 pagi, menunjukkan Leukosit
kaka tinggi dan trombositnya turun
Kata Dokter Indah, selain pembengkakan kelenjar getah
bening, ada kemungkinan dikuatirkan DBD karena trombositnya turun, walaupun
banyak kemungkinan serangan virus apapun menyebabkan trombosit turun, yang
jelas malam itu juga kaka di wajibkan rawat inap agar bisa di pantau terus sakitnya
Setelah mendapatkan kamar di #457, sekitar jam 2 pagi kita
bertiga chek in di RS Hermina Bekasi, dan kondisi kaka masih panas dengan suhu
yang turun jika dikasih tempra, dan naik lagi jika sesudahnya
Jumat, 21 Maret
Dokter Dina MeDina Spec Anak, yang kita pilih atas
rekomendasi Dokter Indah visit sekitar jam 1 siang, seteah melihat kondisi
kaka, dan meraba2 benjolan yang makin besar, dia mengkhawatirkan benjolan itu
merupakan tumor kelenjar getah bening, atau limfoma LLL
Tapi mendengar itu aku masih cukup berusaha berpikir positif
terus kalau kaka tidak sedang mengidap penyakit serius
Dan Dokter Dina menyarankan kaka dikonsul ke Dokter anak
subspec Onkologi yaitu Dokter Pustika Amalia di hermina Jatinegara, akhirnya
sore itu juga kaka, mama dan nenek diantar naik ambulance menuju hermina
jatinegara untuk bertemu Dokter Lia
Sesampainya disana sekitar jam 4, kita cukup menunggu lama
karena Dokter Lia belum datang, akhirnya Dokter Lia pun datang dan syukurnya
kaka dapat prioritas pertama untuk diperiksa, jadi kita gak perlu menunggu lebih
lama lagi
Setelah diperiksa, Alhamdulillah Dokter Lia masih berasumsi
pembengkakan kelenjar getah bening kaka belum bisa mengarah ke tumor, dia masih
berpikir itu akibat infeksi dan dia mengganti resep obat dari Prof Agus, dengan
catatan selama konsumsi obat 7 hari seharusnya benjolan tsb mengempes, dan
apabila tidak ada perubahan, kaka harus dilakukan biopsi untuk mengetahui
sebenarnya apa memang benar tumor, dan apakah jinak atau ganas untuk segera
diambil tindakan selanjutnya
Sabtu, 22 Maret
Kondisi kaka masih banyak belum berubah, panasnya masih naik
turun, turun kalau setelah minum Tempra, naik lagi beberapa jam setelahnya, dan
kaka pun mengeluh makin banyak bagian tubuh yang sakit dan ngilu, pundak,
tangan, dan kaki semua terasa pegal, lemas dan ngilu, ditambah hari ini mata
kaka tiba2 muncul kemerahan dan banyak keluar belek yang sepertinya entah
akibat dari ingus yang makin banyak jg dari hidung kaka
Dokter Dina mengkonsulkan kaka ke Dokter mata, dan Alhamdulillah
menurutnya tidak kenapa2 korneanya, hanya efek infeksi (yang masih belum
ketauan sampai saat itu), dan Dokter hanya memberikan obat tetes mata untuk
dipakai sehari sebanyak 4-6x
Dan karena benjolan yang tak kunjung mengempes, Dokter Dina
berencana akan mengkonsulkan juga kaka ke Dokter anak sub specialis Infeksi
yaitu Dokter Dewi, karena Dokter Dina kali ini beranggapan ada kemungkinan kaka
terkena penyakit Difteri
Minggu, 23 Maret
Syukur hari minggu Dokter Dewi bisa didatangkan untuk
memeriksa kaka, dari hasil pemeriksaannya, pembengkakan kelenjar getah bening,
suara sengau, adanya kesulitan bernafas, dan tampak sedikit selaput putih di
sekitar tenggorokan, Dokter dewi juga mendiagnosa kaka mengidap difteri
Agak masih meragukan, karena sebenarnya kaka sudah lengkap
di imunisasi DPT sampai 3x, dan yang terakhir waktu ulangan DPT umur 5 thn,
namun memang menurutnya tetap memungkinkan terserang bakteri difteri tsb hanya
saja efeknya seharusnya tidak terlalu berat jika sudah diimunisasi
Untuk memastikan diagnosa tsb, selaput putih dalam
tenggorokan tsb harus diambil sample nya dan di tes di lab mikrobiologi di RSCM
UI, jika memang positif ya artinya benar kaka difteri
Namun proses pengambilan baru bisa dilakukan hari senin
pagi, dan selama belum bisa dipastikan pun, menurut Dokter dewi, kaka harus
tetap diperlakukan sebagai pengidap difteri dan di treatmen dengan antibiotik yang
khusus dan juga harus disuntikkan ADS (Anti Dyphtery Serum) dan Penicilin
Namun ada yang dikuatirkan jika bakteri difteri tsb
mengeluarkan toksin, karena yang berbahaya adalah toksin tsb bisa melumpuhkan
otot jantung, maka dari itu, sore itu juga kaka dilakukan test EKG untuk
memastikan kondisi kerja jantung kaka
Sore itu juga kaka di test EKG, dan di test juga beberapa
test darah seperti darah tepi lagi, CRP, LED, dan Procalcitonin untuk
mengetahui lebih detail lagi jenis infeksi yang menyerang tubuh kaka
Alhamdulillah hasil EKG sore itu menunjukkan hasil yang
bagus, namun hasil tes darahnya yang masih mengkhawatirkan, karena leukosit
masih tinggi, trombosit rendah, CRP dan Procalcitonin juga tinggi yang
menunjukkan adanya infeksi sistemik akut
Senin, 24 Maret
Pagi jam 6 kaka dibangunkan untuk pemeriksaan swab, atau
pengambilan sample selaput lendir didalam tenggorokan, untuk mengetahui jenis
bakteri yang ada, dan apakah memang benar difteri atau bukan
Tapi bisa dibayangkan, dibangunkan pagi2, dan harus buka
mulut lebar2 untuk disapu selaput didalam tenggorokan, yang ada kaka nangis dan
ngamuk, kasian banget sebenernya, mungkin dia juga sudah cukup trauma dengan
berkali proses pemeriksaan dan pengambilan darah, belum lagi proses EKG
kemarin, dan sekarang harus memaksakan dirinya membuka mulut lebar2, sampai
kayak mau muntah2, hikss hikss….karena kaka kurang kooperatif dan ga bisa
dibilangin baik2, yang ada mama nya juga jadi kebawa emosi, maafin mama ya ka…tapi
pemeriksaan ini bertujuan agar kaka segera ketahuan sakit apa,,,,fyuhhhh
Ya
Allah, semoga sakit kaka segera berakhir dan beri petunjuk yang pasti apa
sebenarnya sakit kaka
Barusan saja Dokter Dina datang visit, beliau tetap masih
mengutarakan kalau dia pribadi masih ragu itu difteri sampai benar sample
menunjukkan positif, jadi dia masih hold pemberiaan ADS dan Penicilin, karena
menurutnya salah2 kasih oba tsb tp ternyata bukan Difteri juga akan ada efek
negatifnya, bisa menyebabkan alergi dan shock juga pada pasien, jadi dia masih
mau meminta opini Dokter infeksi kembali yaitu Dokter Ari Payitno dari RSCM
untuk memeriksa Kaka sore nanti
Dipikir2, dari Prof Agus, Dokter Dina, Dokter Pustika
Amalia, Dokter Dewi Murniati, dan sekarang Dokter Ari Prayitno, ditambah Dokter2
jaga umum yang kadang ikut mengecek dan memeriksa kondisi kaka, belum ada yang
bisa memastikan apa sakit yang kaka derita sebenarnya….semoga secepatnya kaka
bisa diketahui infeksi apa sebenarnya, agar kaka bisa aktifitas kembali dan
tentunya ga membuat dia trauma dengan banyaknya pemeriksaan2
Saat tulisan ini mama buat, kaka cukup stabil suhunya sejak
kemarin malam, mungkin sejak malam itu juga kaka mulai diganti antibiotiknya
yang kelas 3, alias sudah yang cukup tinggi dengan cara injeksi
Dan walau masih berharap2 cemas dengan hasil2 selanjutnya,
semoga tetap ada progress ke arah yang lebih baik seterusnya….amien ya Allah
13 Comments:
Intan sayang... tante Tya doain, Allah segera karuniai sehat u Kyan... mari ber positive thingking bahwa sakitnya Kyan ga berbahaya dan benar krn infeksi saja... maafin ya Te Tya blm bisa nengok... syafakillah Kyan sayang, aamiin ya Syafii...
semoga Kyan lekas sembuh ya, tante bhotan..
aamiin..sabar yaa..
Astagfirullah tan.. semoga lekas ketahuan penyakitnya ya dan lekas sehat. Amiiiin.
Intan, sabar yaa...
Semoga lekas sembuh Kyan nya yaa...
Kyan yg kuat ya...
-JhaJha-
Bhot, Iduy yang sabar ya....
Kyan lekas sembuh nak... Biar bisa kembali bersekolah dan maen sama Eno
This comment has been removed by the author.
Gws kyan..Ikut mendoakan yaaa...slm buat si item yudhie
Smoga kyan cpt sembuh.aku ikut brdoa smoga anak mba d angkat pnyakitnya sm allah swt.amin
cepet sembuh ya Kyan...
Hi sis, gimana keadaan anak sis skg. Apa bengkak sdh sembuh total ? Anak sy skg sdg mengalami pembengkakan dileher. Sikon kurleb sama dgn yg anak sis alami, bedanya ank sy demam hanya 1 malam, lalu kembali aktif. Tetapi mengalami demam berulang setelah 3 4 hari. DSA blg gondongan, kalo KGB sekali bengkak gak bisa mengecil. Skg sdg pengobatan dgn antibiottik oral. Jika sis berkenan boleh sy hub sis via wa/bbm/sms ? WA sy 08126588777. Thx b4.
wah terimakasih banyak nih, sangat membantu sekali informasinya...
wah terimakasih banyak nih, sangat membantu sekali informasinya...
Post a Comment
<< Home